Rabu, 27 Oktober 2010

Satu malam dengan tiga bintang


Satu malam dengan tiga bintang


Malam ini seperti malam kemarin..
Tetap tak bisa langsung kupejamkan mataku ini…
Kucoba siangnya beraktifitas, aku pergi menuruti langkah kakiku melangkah…
Kutuntaskan beberapa urusanku dan rumahku, setelah semuanya usai, kuterduduk di tepi teras mesjid yang aku sendiri nggak tahu kenapa bisa sampai disana…
Aku hanya mengikuti panggilan-Mu hingga kuterdampar disana…

Kucoba kembali merangkaikan jalanku, memikirkan apa yang harus kulakukan…
Tak kuhiraukan kotor diri ini, laparnya perut ini, aku hanya butuh seseorang yang bisa mengangkatku kembali dari keterpurukan ini…
Tapi, seolah-olah aku menangkap bayanganku sendiri, yang hanya bisa kubayangkan tanpa bisa kugenggam dan kurasakan ‘kekuatan’ itu…

Tak ada yang bisa kulakukan saat ini...
Aku hanya bisa pasrah karena aku hanyalah mahluk Ciptaan-Mu…
Aku hanya dipinjamkan oleh-Nya raga ini untuk hidup…
Aku dilahirkan ke dunia ini oleh Kehendak-Mu, tanpa pernah sekalipun aku meminta dan ditentukan kapan waktunya..
Aku diberikan rasa dan cinta ini juga oleh-Mu..
Dengan kuasa-Mu aku hidup dengan rasa dan cinta ini…
Dan dengan kuasa-Mu aku mati dengan rasa dan cinta ini…
Kemudian...
Tersungkurku di lantai mesjid ini...

Takdir…
Takdir adalah suratan ilahi yang telah terjadi…
Ketika semuanya belum terjadi..
Ikhtiar kita untuk menjadikannya yang terbaik..
Doa adalah kekuatan itu…
Hidupku diatur oleh-Nya..
Hanya kepada-Nya aku berharap dan berdoa…