Senin, 28 Februari 2011

Menjemput Bidadari Surga



Sepertujuh bulan bersinar
Benderang menyapu semesta
Setitik Bintang berkelip
Temani bulan menyangga terang
Menggenggam Asa mengiringi malam
Dalam barisan Do’a
Menyambut Bidadari Surga
Sementara…
Sisa mentari berbekas di ujung cakrawala
Dalam balutan merah bersambung biru
Menutup hari menjelang kelam
Seolah meragukan kekuasaan alam
Bahwa hari tak selamanya terang
Berganti kegelapan
Tetapi…
Yakinlah sang terang kan datang
Dengan iringan sepertujuh bulan
Setitik bintang dalam kanvas semesta
Berkalam sebaris Do’a pada Sang Maha…
Menjemput Bidadari Surga…

Bandung, 10 Oktober 2010, 18.40 WIB

Kejujuran Malam



Malam ini jiwaku terbang
Menembus dingin malam dalam kepekatan
Menjalani detik-detik berlalu begitu lambat
Andai roda waktu bisa kuputar balik
Banyak kenangan indah kulewati
Berlama-lama inginku menikmati saat itu
Senang..
Bahagia..
Sedih..
Sakit..
Kecewa..
Marah..
Dan ?

Mengingat kejadian yang telah berlalu
Seolah begitu cepat
Sedangkan harapan ke depan seakan lambat dan samar
Bilakah lebih bijaksana bila ku kembali ?
Ataukah tinggal kejenuhan ?
Menjalani hari-hari yang sama dan terkirakan !

Bandung, 18 Agustus 2004 

Mawar itu harus pergi

Mawar itu harus pergi
Saat wangi harummu merekah
Dan putihmu warnamu berkilau
Kelopak bungamu yang mendewasa
Saatnya tuk tentukan pilihan
Menyendiri atau disendirikan ?

Mawar itu harus pergi
Saat angin zaman kencang bertiup
Dan roda waktu cepat bergulir
Seiring lemahnya tangkaimu
Saatnya tuk tentukan pilihan
Melepaskan diri atau dilepaskan ?

Terbanglah mawarku
Kemana angin kan membawamu
Melayanglah iringi kepakan sang kumbang
Tinggalkan tangkaimu
Biarkan bumi menyangganya
Terbanglah dan relakanlah tangkaimu
Karena memang engkau harus pergi…

Bandung, 20 Juni 2000

Sabtu, 26 Februari 2011

Sebuah Nama (Chapter dua)


 
Seulas senyum mengembang sempurna
Iringi butiran hujan yang menjadi asanya
Sinar mentari bersembunyi menemani gerimis hari ini
Kilauan cahayaNya mengintip seulas wajah yang tersenyum
AnugerahNya dalam ribuan rintik hujan siang ini

Irama hujan seolah memainkan sebuah orchestra
Memainkan nada demi nada kehidupan
Alunan rintik hujan melengkapi suara alam ini
NadaNya serasa membawa titipan dalam suara alam
Damai di bumi dan suci di hati
AnugerahNya dalam ribuan rintik hujan siang ini

Bandung, 09 Februari 2010, 13.25 WIB

Rabu, 23 Februari 2011

Perjalanan Waktu


Tak ada yang bisa kutulis kali ini
Tanganku ingin menggerakkan pena ini
Tetapi hatiku terasa kosong
Otak dan pikiranku seperti melayang
Menerawang menembus waktu
Kulalui perjalanan masa lalu
Masa-masa di saat air menggenangi kelopak mataku
Masa di saat kehilangan orang yang menyayangiku
Sujudku di saat fajar merekah
Terasa sangat dalam
Tangisku tenggelam dalam kalam-kalam illahi
Bibirku tak bisa mengumbar tangis
Hatiku seakan tak percaya kenyataan
Teringat tatap matanya saat memintaku tuk berdoa
Terdengar ucapannya saat membangunkaku untuk menunaikan shalat
Terucap nasihatnya ketika mengingatkanku tuk segera makan
Teringat....
Dan teringat....
Begitu banyak kenangan itu memenuhi kepalaku
Begitu lekat masa lalu itu mengerumuniku
Begitu kuat rasa rindukku tu bertemu kembali denganmu
Dan begitu banyak kata lagi yang ingin kutulis
Tetapi kesadaranku kembali menggugahku
Akal sehatku membentakku
Akan hidup sekarang dan nanti ...
Yang suatu saat menjadi kenanganku...
Di masa berikutnya ...

Warung Kiara, Sukabumi, 26 Nopember 2007, 06.00 WIB
“Sebuah persembahan untuk Mama”

Kalam Illahi



Saat kegelapan mengelilingi
Sayup terdengar Kalam Illahi
Tertiup angin bertemankan udara
Jelas terdengar penuh makna
Dengan sinaran sebuah pelita kecil nan terang
Memasuki relung-relung hati
Mengisi kekosongan jiwa
Menampung seluruh air mata
Mendengarkan keluh kesah
Mengumandangkan kesabaran
Memapankan langkah
Memantapkan asa
Terang-Nya kan datang…
Allahu Akbar…. Allahu Akbar….

Bandung, 02 Mei 2006, 19.05 WIB